(cerpen) Dimana Dia ?

12/30/2011
Namaku Dewi, dan hanya itu saja namaku. Sudahlah tidak usah kau pusing kan kenapa. Yang jelas aku ini wanita yang entah kenapa selalu memikirkan hal-hal yang notabene itu emang benar-benar enggak penting. Kau mau tau kenapa ?, lihat sekarang saja aku sedang termenung tak jelas tujuannya. Pikiran KU ? Pasti kau dapat menebak nya, yap enggak jauh-jauh dari makhluk bernama pria. 

Pria itu manis, menyenangkan dan sangat berkesan,  setidaknya untukku. Entah kenapa hari ku yang awalnya sangat membosankan perlahan berubah sejak kehadirannya, kegalauan ku pun perlahan-lahan mulai jarang datang setelah kenal dengannya. Dan ketika dia tak ada entah kenapa aku selalu tampak bosan dan berharap ia akan muncul mengangetkan ku dan mulai membuatku kembali menikmati hari-hariku.

Dia bagiku adalah pria paling romantis yang pernah ku kenal. Walau kami pun tak pernah memastikan hubungan kami macam apa. Pernah  minggu ketiga sejak ku kenal dengannya, ia secara tak ku duga membawa ayah dan ibu ku datang ke kantorku di hari ulang tahun ku, dan ia pula membagi makanan untuk teman-teman se-kantorku, itu sangat menyenangkan bagiku karena jarang sekali aku merayakan hari jadiku. Pernah juga entah minggu keberapa aku mulai mengenalnya ia datang membawa sebuah boneka besar shoun (kau tau kambing yang di tipi itu) dia membawanya ke kampus ku dengan tulisan yang ia cetak tebal, yang ia gantungkan di lehernya, kau mau tau apa yang ia tulis ?. 

"Untuk orang yang membuatku selalu positif, DEWI". 

Aku malu dibuatnya saat itu, tapi ia malah terkesan bangga atas kejutan nya yang bagiku terkesan konyol seperti itu. Dan sebenarnya masih banyak sekali kejutan-kejutan yang ia hadirkan untukku, dan aku selalu -walau aku malu untuk mengakuinya- senang jika ia memberi ku kejutan.

Sekarang aku sedang termenung di teras rumahku yang tak terlalu besar tetapi cukup teduh dengan begitu banyak tumbuhan dan air mancur kecil di sudut. Kau mau tau apa yang sedang ku pikirkan tentang pria itu -ku rasa aku tak perlu menyebut nama pria itu- sudah hampir tiga hari ia tak datang kerumah ku, dan juga ia tak pernah sekali pun menelpon ku bahkan pesan ku saja tak pernah ia balas. Entah kenapa dia  tiba-tiba menghilang seperti ini. "kemana ya ia? lama tak melihatnya. Semoga ia kembali" batinku dan tak bisa ku tahan air mata ku pun jatuh jua.

Seorang guru muda yang akan selalu belajar dari peserta didiknya, karena "Pembelajaran tidak hanya terjadi dari guru ke peserta didik, namun sebaliknya pun demikian".
Terimakasih Sudah Membaca

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

4 kicauan

Write kicauan
Dicky Renaldy
AUTHOR
1 Januari 2012 pukul 12.34 delete

kok ngakak si bang?
Wah ga asik lo. :D wkwkwkwk

Reply
avatar
Dicky Renaldy
AUTHOR
5 Januari 2012 pukul 02.42 delete

ie lah kalo seperti itu bang :D
salam bloging

Reply
avatar

Komentar tanpa moderasi tapi saya akan perhatikan setiap komentar.
I Love your comment EmoticonEmoticon