Tips Menjadi Guru yang Menyebalkan

6/29/2017
sumber : https://pixabay.com

Sebelum menuju topik postingan kali ini, saya mau mengucapkan.

Selamat Idul Fitri, 1438H. Semoga Ramadhan tahun ini memberi berkah untuk kita semua, dan kita kembali menjadi insan yang baik, baik kepada insan lain maupun ke Allah sebagai sang pencipta.

Saya melewatkan bulan puasa kemarin dengan tidak membuat secuilpun postingan untuk diposting di blog ini. Maafkan kesalahan saya. Semangat saya sedang turun. Mungkin karena saya ngeblog untuk mendapatkan apresiasi bukan karena pengen nulis.

Dengan segala kerendahan hati yang suci ini. Saya minta maaf untuk semua yang nyasar ke blog ini. Dan saya juga minta maaf kepada diri sendiri yang kurang memberi dorongan yang sedikit lebih keras.

Back to topic

Kali ini saya mau membahas bagaimana si caranya untuk menjadi guru menyebalkan, guru yang tidak disukai oleh muridnya. Guru yang menjadikan siswa tidak menyukai berada di sekolah. Silakan lanjut membaca.

  • Kasih PR terus
Yap, beri murid kalian banyak PR, mulai dari PR mengerjakan LKS, wawancara, cari informasi di koran atau internet, atau sekadar merangkum. Apalagi menjelang pembagian rapot, kalian bisa berdalih untuk menutup nilai yang kurang. Jangan beri dia kesempatan untuk bermain dengan temannya di rumah. Karena toh murid tidak akan belajar jika tidak diberi PR. Guru senior atau pun guru baru sering menerima aduan seperti itu dari wali murid, kan? 

Karena wali murid pun mendukung, sudah seharusnya kalian memberi mereka PR yang banyak. Agar si murid, 'belajar' di rumah? Setuju?

Setelah memberi PR, kalian bisa gunakan jam pelajaran di sekolah dengan mengoreksi bersama. Jadi, kalian tidak perlu repot-repot menghabiskan jam kosong kalian untuk mengoreksi. Ditambah kalian juga tidak dipusingkan membuat rencana kegiatan pembelajaran. 
  • Jarang bikin permainan
Tidak usahlah bikin permainan yang melelahkan kalian sebagai pengajar. Daripada harus berteriak, mengatur ini itu, atau mengganggu malam kalian untuk merancang permainan. Repot sekali, kan?

Efek permainan itu banyak, murid jadi senang dengan kalian, pembelajaran jadi kurang menjemukan, murid banyak bergerak artinya kalian harus bergerak lebih banyak lagi. Ditambah dengan melakukan permainan kelas jadi berisik dan pastinya mengganggu kelas lain.

So, hindari permainan dalam pembelajaran. Dan kalian akan fix jadi guru yang menyebalkan. Selamat!
  • Kerjakan apa yang ada di buku
Sumber: https://pixabay.com

Buku dibeli buat apa? Untuk dipelajari? So, daripada pusing mikirin kegiatan pembelajaran lain. Lebih baik kerjakan apa yang ada dibuku. Kan walimurid /pemerintah sudah mengeluarkan biaya cukup besar untuk membayar buku. Bagaimana jika mereka protes bukunya tidak digunakan dengan maksimal?

Pemerintah mungkin tidak protes, tapi yang mengajar di sekolah swasta mungkin akan diprotes wali muridnya jika bukunya jarang digunakan. Apakah saya benar?

Banyak informasi yang bisa didapatkan murid dari buku, kadang bahkan kalian sebagai guru tidak bisa mengimbangi informasi itu. Nah, karena buku adalah tempat segala ilmu dapat ditemukan, ngapain pusing-pusing. 

"Anak-anak, kerjakan halaman sekian sampai sekian. Di buku tulis, soalnya salin." Keluarkan kalimat sakti itu setiap hari. Yap, guru menyebalkan sudah kalian sandang.
  • Tidak bercerita
Berbicara tentu perlu energi. Dan energi kalian itu mahal. Jadi buat apa membuang energi untuk bercerita panjang lebar yang kadang malah ditanggapi murid dengan mulut menguap dan mata mengantuk. Enggak efektif dan efisien.
  • Jangan belajar dalam kelompok
Nilai dirapot adalah nilai individu tidak ada rapot yang dibagikan untuk kelompok. Jadi jika dalam pembelajaran dilakukan kelompok, bukannya itu percuma saja?

Pembelajaran dengan berkelompok tentu ada saja beberapa murid yang enggak cocok sama murid lainnya. Malah sampai adu argumen yang maunya menang sendiri. Daripada dibuat riweh sama urusan macam itu, ya pembelajaran kerjakanlah secara sendiri-sendiri. Jangan beri dia waktu untuk bersosialisasi dengan murid lainnya dalam pembelajaran. Murid ke sekolah untuk belajar bukan bersosialisasi.
  • Galak
Ketika gagal menguasi kelas, ini waktunya kalian mengeluarkan suara terbesar yang bisa kalian buat. Tatap mata murid dan buat kesan mata kalian seolah-olah bisa keluar dari tempatnya. Jika perlu jewer telinga nya hingga merah. Nah, kalo sudah begitu kalian akan ditakuti oleh murid alih-alih dihormati.

Saat kalian galak, kalian bisa menutupi bahwa kalian sebagai guru tidak terlalu menguasai materi. (Jika memang demikian).

Lakukan tips-tips tadi, jika ingin jadi guru yang menyebalkan.

Trust me, it's work.

See you.

Seorang guru muda yang akan selalu belajar dari peserta didiknya, karena "Pembelajaran tidak hanya terjadi dari guru ke peserta didik, namun sebaliknya pun demikian".
Terimakasih Sudah Membaca

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

6 kicauan

Write kicauan
30 Juni 2017 pukul 10.37 delete

Fix, predikat guru killer akan langsung disematkan ke beliau tuh. hehehe...
saya tambahin lagi deh, suruh mencatat hal apa saja yang udah ditulis di papan tulis, jangan sampe buku tulis mereka hanya dijadikan lembaran curhatan atau sobekan surat cinta.

Reply
avatar
Nufira S.
AUTHOR
8 Juli 2017 pukul 10.57 delete

Nomor 3 itu asli nyebelin banget *sambil mengenang masa sekolah*

Reply
avatar
Dicky Renaldy
AUTHOR
23 Juli 2017 pukul 01.15 delete

Nah poin yang lumayan bagus.

Thanks loh

Reply
avatar
Dicky Renaldy
AUTHOR
23 Juli 2017 pukul 01.16 delete

Namanya juga guru malas, begitulah.

*ngomong sama diri sendiri

Reply
avatar
20 Oktober 2017 pukul 14.17 delete

guru pemalas dah itu fix point 3. paling kesel kalo cuma disuruh ngerjain apa yg dibuku -_-

Reply
avatar
Dicky Renaldy
AUTHOR
26 Desember 2017 pukul 19.52 delete

Tapi kadang bingung sop mau ngapain lagi. Jadilah suruh mereka nyalin aja terus. =D

Reply
avatar

Komentar tanpa moderasi tapi saya akan perhatikan setiap komentar.
I Love your comment EmoticonEmoticon