Siapa yang Bisa Menerima ini?

2/01/2020
Banyak orang bilang
Perpisahan melengkapi pertemuan,
Pergi menggenapkan datang,
Atau segala yang memiliki awal pasti akan berakhir.
Tapi saat ini aku belum ingin untuk dilengkapi ataupun digenapkan
Tidak dalam waktu sedekat ini,
Tidak dengan semendadak ini.
Aku tidak bisa menerimanya.

Karena kalian harus tahu,
Aku tidak pernah suka keadaan yang begini.
Aku bahkan membenci ini.
Keadaan yang mengharuskan ada yang pergi.
Tidak benar-benar pergi memang.
Tapi tetap saja kita tidak lagi parkir ditempat yang sama, kita tak lagi bisa menghujat apa-apa di ruangan yang sama.
Atau sekadar saling sapa disela-sela waktu mengajar.
Kita mungkin masih bisa membenci orang yang sama, atau tetap saling sapa via ruang chat semata.
Tapi rasakan tak akan sama, Kan?


Aku tak tau siapa yang harus lebih kuat,
Kalian yang harus menerima kenyataan ini.
Atau aku yang faktanya harus mengalami kehilangan yang begitu menyakitkan seperti ini, sekali lagi.
aku masih tak bisa menerimanya.

Aku benci untuk membayangkan
Jika langkah kalian bisa saja benar.
Keberanian kalian akan menghasilkan sesuatu yang indah pada akhirnya.
Dan pilihanku bisa saja salah.
Aku toh, terlalu pengecut.
Tak seperti kalian

Aku makin tak suka untuk tau bahwa,

Mungkin saja kalian bisa mendapatkan yang lebih baik
Dan aku tidak berani untuk bertindak layaknya kalian

Aku sangat tak bisa menerima,
Bila tau bahwa pada akhirnya,
Kita akan dipaksa keadaan untuk saling melupa
Lalu kalian memiliki rekan yang baru
Teman berbagi kisah yang lebih hebat.
Pendengar yang jauh lebih mendengar.
Bukan tukang menyela atau menghina macam Aku.

Aku tak ingin menerima
Bahwa kita akan kembali seperti dulu
Tak saling kenal, tak saling mengetahui
Tak tau kepribadian dan kabar terkini.

Siapa pula yang bisa menerima bahwa
Kita akan berakhir engan untuk menyapa.
Grup WhatsApp akan kehilangan arwahnya
Takut untuk keluar, tapi sengan untuk menimpali
benci dengan segala pembahasanya
Karena selalu tentang Ia yang menjadi alasan kalian pergi.








Sampai ketitik ini.

Aku masih tak bisa dan tak akan pernah bisa menerimanya.
Setidaknya itu yang harus kalian pahami.

Seorang guru muda yang akan selalu belajar dari peserta didiknya, karena "Pembelajaran tidak hanya terjadi dari guru ke peserta didik, namun sebaliknya pun demikian".
Terimakasih Sudah Membaca

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

2 kicauan

Write kicauan
Yoga Akbar S.
AUTHOR
3 Februari 2020 pukul 21.23 delete

Apakah tulisan soal rasa kehilangan teman ini seperti yang lu tanyakan di kolom komentar blog gue? Gue udah lama banget membiasakan diri buat enggak ketergantungan sama temen. Sebisa mungkin menikmati kesendirian. Masih ada yang mau main bareng syukur, kalau enggak, ya udah. Sesantai itu. Emang sih awal-awal kehilangan berat. Tadinya kumpul bareng, seru-seruan, terus kini cuma bisa mengenang hari-hari menggembirakan itu. Semoga bisa cepat beradaptasi sama perubahan keadaannya ya, Dicky.

Reply
avatar
Dicky Renaldy
AUTHOR
26 Mei 2020 pukul 13.36 delete

Emang agak sulit bagi gue untuk tidak terlalu bergantung sama temen. Hasilnya sekarang gue cuman bisa menjaga pertemanan yang sedang berlangsung (dalam hal ini temen kantor)

Perubahan memang tidak pernah menyenangkan

Reply
avatar

Komentar tanpa moderasi tapi saya akan perhatikan setiap komentar.
I Love your comment EmoticonEmoticon