Hari Ini semua Terbongkar

9/27/2010

Hari ini sebagian besar cerita yang dari awal semester, saya usahakan akan selalu tersembunyi ternyata memang harus terkuak.
Saya yang selama ini berusaha merahasiakan semuanya bahkan kepada teman sebangku
, bukan maksud ku untuk mengumbar semua ini tapi diriku ini hanya menganggap ini hanya sebuah cerita yang tak penting untuk semua orang, malah mungkin bagi orang hanya sebuah kisah konyol saja, tapi asal anda tahu ini cukup sulit untuk saya ceritakan bahkan kepada teman sejati sekalipun, walau saya sudah tidak mempercayai apa itu teman. Kembali  lagi ke persoalan. Semenjak beberapa hari ini, saya juga tak bisa berpura – pura lagi, bukti ini semakin menguatkan saya memang ini tak pantas untuk di rahasiakan. Rahasia yang mungkin akan sangat memberatkan saya jika harus tetap di rahasiakan
Saya tak bermaksud membuat anda semua penasaran atau membuat anda bingung tujuh keliling dengan tulisan ku yang sok seperti gaya seorang penulis sejati, saya akui itu memang cita – cita saya, sebagai seorang penulis  walau hingga saat ini belum satu pun hasil karya tulisku bisa di bilang membanggakan. Hari ini semua terkuak seperti saya yang amat sangat jelas memperlihatkan ketidaknyamanan saya ketika berdekatan dengannya, saya tak bisa memperhatikan wajahnya, bahkan untuk melihat kakinya pun ku tak bisa. Ya tapi ini hanyalah sebuah kacang di taman. Ya hanya cerita yang sangat – sangat kecil di banding cerita utama, yang menjadi alasan kenapa saya menulis ini.
Teman ku sebut saja dia Romlan (bukan nama asli) menebak dengan amat tepat, akurat, berimbang, dan juga sangat bersumber. Dia bilang apakah diriku ini suka dengan teman sekelas ku yang tadi telah membuatku tidak nyaman saat kami berhadapan, saya pun mengakui dengan amat sangat tersipu dan  saat itu saya amat sangat malu yang tak tertolong.
Untung saja teman ku tak seperti teman lainnya dia masih bisa di andalkan untuk menjaga sebuah cerita yang cukup sulit bagi ku yang untuk di akui bahkan itu kepada ibuku (hanya sebuah ungkapan berlebihan), setidaknya saat di depanku cerita ini tidak atau belum tersebar. Saya tak peduli apakah sebuah cerita ini akan terbongkar nanti tapi yang penting tidak terbongkar saat itu juga. Seperti teman – teman semua bisa tebak, seperti sebuah cerita sinetron, dia memberi sebuah wejangan dengan logat yang amat saya senangi dari dirinya Logat bak seorang Bapak Lurah yang sedang melakukan penyuluhan kompor gas yang berbahaya jika di rawat tanpa kehati-hatian. Romlan bilang kepada saya jangan hanya bertindak bagai seorang teroris yang sedang jadi buronan Densus 88, tapi saya harus bertindak Densus nya yang akan mendapatkan bonus jika teroris itu tertangkap tak peduli hidup atau mati. Dan saya akui saran ini amat sangat benar walau saya tak bisa memalukannya. Intinya Romlan bilang saya harus bertindak lebih jangan hanya mengharapkan bagai kucing peliharaan yang menunggu diberi makanan oleh pemiliknya, saya benar benar harus bertindak. Tapi INI TAK MUDAH
Dari sekian banyak kata yang bisa saya ukir dalam sebuah postingan ku yang sederhana kali ini, ku harap kalian tak jijik mendengar atau tepatnya membaca tulisan ku yang ini, sekian selamat menjalani hidup ini, dan bagi yang mau muntah ya silakan. Sekali lagi SALAM SUPER
Versi : dicky renaldly

Seorang guru muda yang akan selalu belajar dari peserta didiknya, karena "Pembelajaran tidak hanya terjadi dari guru ke peserta didik, namun sebaliknya pun demikian".
Terimakasih Sudah Membaca

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

Komentar tanpa moderasi tapi saya akan perhatikan setiap komentar.
I Love your comment EmoticonEmoticon