Kapada Malam yang lain

6/07/2014
Beberapa hari yang lalu aku kembali bisa menikmati malam 
Seperti malam-malam dulu yang sering kali aku nikmati dengan egois nya. 
Malam yang selalu memberi ribuan getir di hati, 
getir yang bagi sebagian orang mereka hindari, malah aku nikmati
kemarin aku bertemu malam, walau tak seperti dulu, walau tak sesepi dulu
aku bertemu dengannya
seperti pertemuan ku dengan malam yang lainnya
aku bisa menikmatinya seolah sendirian
karena yang lain sibuk mempercepat gerak kendaraannya
karena bagi mereka malam terlalu menakutkan
malam punya keseraman nya sendiri
aku suka malam
keheningan nya, lampu-lampu kota nya, atau segala hal yang tidak kau dapati ketika siangnya
aku bisa berlama-lama menikmatinya, memandangnya sebanyak yang aku suka

walau aku tidak bisa bohong bahwa malam kemarin 
tak memberi getir sebanyak malam-malam sebelumnya
malam kemarin, ada getir yang lebih menguasai
lebih menguasai daripada getir yang selalu malam berikan
tapi getirnya berbeda, getir kegerian yang ada kali ini
berkali kali aku mengunjungi malam
bermaksud mengusir getir yang menguasai ku tadi, 
yang seolah membuatku tak punya pilihan
getir nya memang belum begitu hilang
tapi (mungkin saja) tak sebanyak dulu.

aku sedang mencipta malam yang baru
yang diisi oleh ribuan cinta yang dulu belum sempat keluar
malam yang ini membuatku tak hanya menikmatinya
tapi membagi nikmat nya kepada siapapun
malam yang ini memberiku ribuan pilihan
ribuan pilihan untuk singgah atau lewat begitu saja
entah seberapa tangguh ia nanti
tapi biarkan ini diuji oleh waktu
ia hanya selewat saja atau mungkin lama

Seorang guru muda yang akan selalu belajar dari peserta didiknya, karena "Pembelajaran tidak hanya terjadi dari guru ke peserta didik, namun sebaliknya pun demikian".
Terimakasih Sudah Membaca

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

Komentar tanpa moderasi tapi saya akan perhatikan setiap komentar.
I Love your comment EmoticonEmoticon