Buruh atau Guru?

5/02/2014
Ini adalah sebuah percakapan gila antara logika dan ego saya yang tiba-tiba tercipta dalam perjalanan pulang bersama beat tercinta saya...
Jadi dialog disini si intinya cuman buah pemikiran saya.
Lagi lagi ini tentang ego, saya mohon maaf kalo dibawah nemuin kata atau kalimat yang menjatuhkan salah satu diantaranya.
Dicky: D
Ego: E

D: Menurut kamu yang lebih penting itu Guru atau Buruh?
E: di beberapa posisi guru lebih baik. tapi ada juga yang bikin Buruh jauh lebih baik daripada guru
D: Loh, bagaimana maksudmu?
E: Gara-gara upah buruh yang jarang dituruti dan mereka masih menerimanya, banyak sekali perusahaan besar yang masuk indonesia, yang ngebantu perekonomian yang pada akhirnya mungkin saja membuat pendapatan para guru meningkat

D: Tapi dengan adanya guru kita bisa saja kan membuat perusahaan yang enggak kalah besar daripada mereka?
E: menurutmu perusahaan pribumi apa yang diciptakan oleh orang yang LULUS UN terbaik nasional? Atau seorang konglomerat yang lulus 
cum laude, yang lebih banyak terjadi konglomerat adalah yang tidak lulus kalopun lulus tidak tepat waktu.
D: Tapi guru bisa membuat seseorang berada di posisi penting di perusahaan
E: memang! Tapi dia tetap dibayar, bukan membayar
D: Lantas buruh lebih baik?
E: Tidak juga, buruh bekerja lebih lama daripada guru. tapi gaji guru bertahan beberapa jam lebih lama

D: Hem, menurutmu apakah guru juga bisa membuat seseorang menjadi buruh?
E: bagiku sangat jelas.

D: Jelaskan.
E: Jika pendidikan kita bukanlah hafalan, bukan menuntut anak anak dengan tingkat yang sama. Tapi pengajaran pemahaman, aku rasa akan banyak manusia yang tercipta sebagai pencari solusi.
D: itu tidak semena mena salah guru
E: iya itu salah petinggi disana, tapi ketika sudah mengetahui itu salah. Apa yang guru lakukan? Tetap mengikutinya kan? Karena banyak guru enggak mau dibuat susah.
D: Tapi buruh juga menyebabkan sistim pendidikan kita menghafal
E: maksudmu?
D: jangan tersinggung ya. adakah orang tua yang berpendidikan tinggi beranak menyamai para buruh atau pekerja dengan tingkatan pendidikan lebih rendah lainnya?

E: lantas?
D: pendidikan pemahaman hanya dapat dilaksanakan dalam kelas kecil artinya dengan jumlah murid sedikit. 

Semakin banyak buruh atau pekerja dengan tingkat pendidikan yang rendah lainnya akan semakin banyak anak yang mereka hasilkan. dengan banyak anak dalam satu kelas, satu satu nya cara ya dengan menuntut hal yang sama dan dengan menghafalnya.
E: kamu menyalahkan nafsu mereka?
D: tidak. Tapi dengan pemikiran logis (yang bisa didapat dari pendidikan) tak akan ada anak yang lahir dengan ucapan 'semua anak punya rezekinya'

E: tapi memang begitu adanya
D: aku akui itu benar, tapi bukan berarti mereka bebas memiliki anak tanpa perencanaan kan. Akhirnya anak mereka malah mendapatkan pendidikan yang jelek seperti ini. Jika mereka berpendidikan, mereka akan merencanakan apa yang akan dilakukan bahkan ketika belum memiliki anak...
E: ....

Seorang guru muda yang akan selalu belajar dari peserta didiknya, karena "Pembelajaran tidak hanya terjadi dari guru ke peserta didik, namun sebaliknya pun demikian".
Terimakasih Sudah Membaca

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

Komentar tanpa moderasi tapi saya akan perhatikan setiap komentar.
I Love your comment EmoticonEmoticon