Kamu

5/14/2015
Hai, Apa kabar?
Ucap ku pada kamu, yang sedari tadi asik dengan lamunan.
Kamu diam saja, hanya ujung bibirmu saja yang bergerak.
Aku mengulangi pertanyaan ku tadi.
Kali ini kamu menengok.

Tatapan kali ini bukanlah tatapan yang dulu.
Ada yang berubah, ada yang hilang.
Entah apa. Aku tidak begitu tahu.
Aku bertanya kamu sedang sibuk apa.
Kamu menjawab sekadarnya.
Aku tau, kamu tidak ingin ada pembicaraan panjang diantara kita.
Kamu bilang, dulu, jikalau kamu bicara lagi denganku.
Kamu takut kamu bakal luluh lagi.
Dan mengemis cinta dari aku yang lugu ini.
Aku bertanya lagi. Bagaimana keadaanmu.
Kamu malah menangis.
Aku tak tau harus bagaimana.
Akhirnya kutinggalkan kamu dengan sekotak tisu.
Karena kamu tak suka jika tanganku yang menghapus air matamu.

"Postingan ini dipersembahkan untuk KOMBUN pada edisi ."

Seorang guru muda yang akan selalu belajar dari peserta didiknya, karena "Pembelajaran tidak hanya terjadi dari guru ke peserta didik, namun sebaliknya pun demikian".
Terimakasih Sudah Membaca

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

2 kicauan

Write kicauan
galih_mcr
AUTHOR
14 Mei 2015 pukul 17.50 delete

Kamu nya pergi dan aku dikejar tukang tisu karna kamu blm membayarnya.

Wanita memang kadang kala membingungkan. Atau lelaki saja yg sukanya memberikan harapan. Entahlah.

Reply
avatar
Dicky Renaldy
AUTHOR
22 Mei 2015 pukul 03.24 delete

yang salah adalah ketika sama sama tidak mengalah.

Reply
avatar

Komentar tanpa moderasi tapi saya akan perhatikan setiap komentar.
I Love your comment EmoticonEmoticon