Haruskah?

12/10/2016

Selamat malam, selamat berakhir pekan yang agak lama pekan ini. Selamat merencanakan liburan menyenangkan yang akan kalian lakukan dengan sekumpulan orang yang menyenangkan pula.

Beberapa pekan lalu gue datang ke acara di salah satu sudut kota Jakarta. Tema-nya menarik, "Haruskah menjadi Youtubers?"

Video sharing yang menempati urutan kedua sebagai mesin pencari itu memang paling berkembang belakangan. Hal itu di dukung oleh makin murah, dan cepatnya paket data yang ditawarkan oleh penyedia layanan internet. Walau prosesnya enggak sesimple membagikan ide dalam bentuk tulisan kayak gini. Youtube memberi peluang yang lebih luas dan lebih menjanjikan.

Kalo gue si tipikal orang yang agak susah buat iseng-iseng gabung ke youtube, karena gue sulit untuk mau bersusah payah merangkai beragam kejadian menjadi sebuah media audiovisual yang apik. Paling enggak 'apik' dalam persepsi gue.

Dulu pernah bikin video dan gue malah pusing sendiri.

"Noise-nya banyak banget ya"

"Yah elah, kenapa file nya pake korup segala sih!"

"File yang kemarin di back up dimana?"

"Lamaan bikin, dan editnya daripada hasil akhirnya"

"Kok dalam imajinasi gue, video gue tidak semenjijikan ini?"

atau sesimple "Udahlah berhenti aja!"
Itulah beberapa alasan gue enggak mau sama sekali terjun ke media audiovisual. Dan fakta yang lebih parah gue belum pernah mencoba sedikit aja lebih  keras dari sebelumnya.

Gue benci diri gue yang selalu berhenti dibagian paling awal dalam siklus 'nyoba-nyoba' karena gue orangnya masuk ke dalam tim-harus-keliatan-hasil-yang-maksimal-di-percobaan-pertama! entah sikap buruk itu gue dapat dari mana. Padahal di dunia ini kita udah diberi ribuan contoh bahwa percobaan pertama tidak pernah menampilkan hasil apik. Ya, paling tidak 'apik' dalam persepsi yang ciptakan oleh diri sendiri.

Lu termasuk orang yang gitu, enggak? Ya, nyerah pada percobaan pertama. 

Oke, gue enggak mau tulisan ini kesannya memberi beragam dampak negatif dalam setiap diksi-nya. Jadi adakah masukan yang bisa lu kasih ke gue mengenai sikap buruk gue tadi?

Kasih masukkan juga dong, bagaimana memulai menjadi youtubers?
Mungkin aja dengan baca masukkan dari kalian gue jadi tergoda untuk 'nyoba-nyoba' lagi.

See you

Seorang guru muda yang akan selalu belajar dari peserta didiknya, karena "Pembelajaran tidak hanya terjadi dari guru ke peserta didik, namun sebaliknya pun demikian".
Terimakasih Sudah Membaca

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

8 kicauan

Write kicauan
11 Desember 2016 pukul 00.30 delete

Niat itu penting, tapi lebih penting lagi punya kamera yang mendukung.

Tema video juga penting, ya kalo ini mah udah gak usah di mention ya. Dicky mah jago heuheu.

Kualitas suara dari video yang dihasilkan juga harus jelas. Karena lebih mending liat video 'shaky' tapi suaranya kedengeran. Dari pada kualitas video bagus tapi suaranya kecil atau geresek (ini apaan sih bahasa Indonesianya, ya semoga paham wkwk).

Kurang lebih itu sih yang gue pelajarin dari video orang-orang.

Reply
avatar
Rezky Pratama
AUTHOR
12 Desember 2016 pukul 12.59 delete

siapkan mental untuk jadi youtubers
wkwkwkw

Reply
avatar
12 Desember 2016 pukul 19.21 delete

kalau gue, sih, paling bakal nerapin pengalaman sewaktu awal ngeblog. bikin aja dulu, komentar pasti ada, lanjutin bikin deh. tapi, emang kenapa gak ngeblog aja? ngeblog kan seru, bang. ngobrolin waverin deh sampe kenyang. :))

Reply
avatar
Dicky Renaldy
AUTHOR
23 Desember 2016 pukul 00.14 delete

Tema video adalah hal paling fundamental yang akan memberi lu label 'deba' dari youtubers yang lain
Iya si, suara emang penting banget. Walau gambarnya jauh bukan berarti suaranya jauh juga.

Mau colabs sebagai video pertama?

Reply
avatar
Dicky Renaldy
AUTHOR
23 Desember 2016 pukul 00.15 delete

Perlu siapin kuota melimpah juga ga bang?

Reply
avatar
Dicky Renaldy
AUTHOR
23 Desember 2016 pukul 00.17 delete

Nah kalo ngeblog kan gue biasanya malem (karena itulah namanya zombie. enggak tidur-tidur)
Sedangkan gue kerja pagi. Aduh berabeh hidup gue nanti kalo ngeblog mulu. Ngeblog emang seru si, apalagi punya temen yang hobi nya ngomentarin blog gue :p

Hai anak muda, jangan ngomong waverin. Nanti dikutuk sama orang tua ini baru tau rasa kau anak muda...

Reply
avatar
Unknown
AUTHOR
29 Desember 2016 pukul 05.00 delete

Hadeh gw ampe sekarang mau belajar bikin video ngak sempet2 mulu ihik ihik pafahal kan pengen jadi youtuber juga

Reply
avatar
Dicky Renaldy
AUTHOR
2 Januari 2017 pukul 18.11 delete

Pengen si jadi youtubers. Tapi gue masih mengandalkan internet dari operator bukan pasang wifi. Yang ada nanti gue tekor sendiri.

Reply
avatar

Komentar tanpa moderasi tapi saya akan perhatikan setiap komentar.
I Love your comment EmoticonEmoticon