Calon Suami dan Istri Saat ingin mengucapkan Janji Suci |
Setelah beragam persoalan, lika-liku kehidupan yang kami alami bersama akhirnya Juni kemarin kamipun resmi menjadi pasangan suami-istri sah. Kaget, kagum, tak siap, gelagapan, itu yang kami berdua rasakan setiap harinya. Tapi sepasang suami-istri hebat pun pasti pernah mengalaminya, Kan?
Jujur, pada awalnya, saya kagum serta panik atas keberanian diri ini mengajak orang lain menikah dan membina rumah tangga bersama. Saya takut bagaimana saya bertindak akan melukai hari-harinya, dan apakah saya juga akan terluka atas tindakannya. Satu hal yang penting, kami telah dan akan terus berupaya untuk bersama. Semoga Allah memiliki rencana yang sama atas kami.
Saya takut akan masa depan seperti apa yang akan kami, dan anak-anak kami kelak hadapi. Namun, Saya juga sadar bahwa saya tidak akan pernah bisa mengetahui masa depan, tidak ada yang bisa meramalkan bagaimana keadaan diwaktu-waktu selanjutnya. Saya hanya bisa berencana dan tidak bisa benar-benar memastikan hasilnya. Saya hanya bisa menjalankan hari-harinya dengan semangat untuk berjuang bersama.
Hari buruk tentu akan kami hadapi, semoga hari buruk itu bisa berganti menjadi hari yang indah setelahnya.
Itu yang coba saya tanamkan saat menyadari bahwa tidak ada dua orang yang selalui sependapat. Saya sadar kami akan menghadapi hari buruk karena tindakan satu sama lain, saya juga yakin bahwa kami bisa melaluinya dengan kepala dingin.
Kami pasangan suami istri baru, belum menginjak umur satu tahun. Banyak yang belum kami alami. Kami hanya harus bersiap dengan apapun yang akan menghampiri kelak. Doakan kami bisa dan akan selalu ingin berkerjasama.
Komentar tanpa moderasi tapi saya akan perhatikan setiap komentar.
I Love your comment EmoticonEmoticon