Review Film 'Music and Lyrics'

2/27/2017
Sumber: Wikipedia

Sebuah film drama musikal dengan tema sederhana. Begitulah inti dari film yang liris satu dekade yang lalu ini. Seorang musisi pop yang tenar tahun 1980-an, Alex Fletcher, mencoba untuk bangkit agar eksistensinya di dunia musik tetap ada.

Kesempatan itu akhirnya datang ketika seorang musisi wanita yang sedang berada di puncak, Cora Corman, meminta Alex untuk membuatkannya lagu. Sebuah lagu bertema 'Way Back In to Love'. Awalnya Alex bingung, dan tidak yakin bisa membuatkan lagu. Tapi ia dipaksa oleh keadaan, bahwa ini mungkin satu-satunya cara agar dia kembali bangkit dalam dunia musik. Akhirnya, dia mengiyakannya.

Disaat yang sama, Alex memiliki seorang penyiram tanaman baru bernama Sophie Fisher. Karakter Sophie adalah seorang wanita yang cerewet, namun memiliki bakat dalam menulis lirik. Yap, bisa ditebak penyiram tanaman itulah yang membantu Alex dalam pembuatan lirik 'Way Back in to Love'.

Selama masa pembuatan lirik, mereka akhirnya jatuh cinta. Keduanya adalah sosok yang cerewet. Benih cinta muncul ketika Alex membantu Sophie untuk menghadapi mantan pacarnya (Sloan Cates). Sloan yang menjadikan Sophie sebagai tokoh utama dalam novelnya. Dalam novel tersebut sosok Sophie digambarkan sebagai seorang wanita yang selalu menghindar dalam menghadapi persoalan, menganggap dunia seperti dalam dongeng. 

Cora Corman adalah seorang penyanyi wanita yang berada di puncak karir. Dia adalah artis yang cukup berani dalam melakukan aksi di panggung. Permintaannya kepada Alex dikarenakan ia baru saja putus dengan pacarnya setelah dua bulan memadu kasih. Yap, saya beranggapan bahwa sosok ini terilhami dari penyanyi wanita kelahiran 13 Desember 1989. Itu loh yang namanya ada Swift-nya.

Tema cerita yang terlalu sederhana tampaknya yang menjadikan film ini kurang bermakna. Lalu sosok Alex sebagai pemeran utama masih kurang digali, serta pertemuan Alex dengan Sophie saya rasa menjadi terlalu kebetulan. Seharusnya ada bagian ketika Alex sudah berusaha maksimal membuat lirik sehingga membuat dia depresi, lalu barulah dia dipertemukan oleh Sophie. Agar sosok Alex dapat lebih digali, dan menghindari kebetulan yang kebangetan.

Lalu bagian pembuka film juga menjadi minus. Dalam film berdurasi 1jam-36 menit ini, bagian pembuka diisi oleh video clip band bernama 'POP'. Band POP adalah band tahun 1980-an dimana salah satu anggotanya adalah Alex. Video Clip tersebut saya rasa untuk menambahkan durasi film, dan agak terlalu memaksa.

Film dengan IMDb rate hanya berada di poin 6,5/10 dari 83,959 voters ini, membuat saya semakin yakin bahwa film ini tidak terlalu recommeded untuk ditonton. Saya menonton film ini karena lagunya yang enak untuk didengar, kemudian penasaran dengan filmnya. Iya, hanya itu saja.

Oke, see you.

Postingan ini saya persembahkan untuk tema bulanan #KombunFeb2017. Terimakasih kombun. Sudah memberi ide untuk postingan.

Seorang guru muda yang akan selalu belajar dari peserta didiknya, karena "Pembelajaran tidak hanya terjadi dari guru ke peserta didik, namun sebaliknya pun demikian".
Terimakasih Sudah Membaca

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

Komentar tanpa moderasi tapi saya akan perhatikan setiap komentar.
I Love your comment EmoticonEmoticon