Ngeblog untuk Literasi

7/28/2018
 
Tahun ini ngajar kelas 1 SD
Selamat pagi, siang, sore, malam.

Kalian tinggal cocokin aja kapan kalian baca postingan ini.

Perkanalkan nama saya Dicky Renaldy, seorang guru yang dulu sempet hoby ngeblog tapi sekarang malah blog nya tidak terawat. Padahal blog nya sudah dibeliin Domain, tapi malah semakin malas setelahnya.

Setelah hampir 70hari semenjak postingan terakhir, atau setelah ribuan hari tidak intens lagi nulis di blog, saya ingin kembali menghidupkan blog yang dibeberapa tulisan sudah tidak sesuai dengan keadaaan saat ini.  Saya sudah bekerja, sudah bukan mahasiswa lagi. Bahkan ini tempat kerja saya yang ketiga untuk dua tahun belakangan. Semoga yang tempat kerja kali ini bisa mengembangkan saya.

Saya ingin meluruskan jati diri siapakah pemilik blog ini. Karena menurut saya hampir sebagian besar orang-orang yang nyasar kesini pasti karena tulisan saya mengenai PGSD UNJ. Karena saya sudah tidak menjadi bagian dari PGSD UNJ, saya hanya ingin kalian tau itu 😋

Profesi saya adalah seorang tenaga pendidik, oleh murid-murid saya dipanggil dengan sebutan "Pak Dicky."

Saya mengajar di sekolah yang menjalankan kurikulum 2013 (entah sekarang kalian menyebutnya dengan sebutan apa), yang salah satu kegiatannya adalah literasi. Atau budaya membaca. Seperti diketahui Indonesia menempati posisi 64 dari 72 yang diukur lembaga PISA dalam hal membaca, matematika, dan sains. (kalian bisa cari sendiri untuk informasi selengkapanya)

Dengan alasan itu saya rasa menteri pendidikan saat ini, Pak Muhajir (yang 10 Juli lalu saya lihat secara langsung di acara sekolah) menganggap penting untuk meningkatkan budaya literasi atau pengertian yang paling sederhana adalah budaya membaca. Kerena menurutnya, dengan meningkat budaya literasi bisa meningkatkan pola pikir anak bangsa yang pada akhirnya meningkatkan daya saing bangsa Indonesia.

Karena saya seorang tenaga pendidikan, tampaknya kurang tepat jika saya hanya menyuruh anak untuk membaca tanpa diimbangi dengan saya yang ikut pula membaca. Dan dengan meningkatkan budaya literasi, saya bisa menjadi contoh nyata bagi murid-murid saya.

Saya akui budaya membaca saya sedang turun beberapa bulan terakhir, sangat rendah malahan. Sekarang dengan cepat dan murahnya paket data, saya (dan sebagian besar orang, mungkin) memilih untuk menyaksikan media audiovisual dibandingkan dengan membaca. Padahal dengan membaca kita bisa mengetahui dunia dengan lebih terperinci, menambah sudut pandang, mempertajam daya pikir, meningkatkan daya ingat, bukan hanya video-video di youtube yang acapkali isinya tidak bagus. (Misalnya Flat Earth 😏)

Langkah paling sederhana yang bisa saya lakukan untuk meningkatkan budaya membaca, saya memasang rak buku yang bertujuan agar saya bisa menyimpan, dan menambah stok buku untuk dibaca.

Koleksi bukunya masih sedikit, malah banyaka isi yang lain 😝

Melalui blog, saya ingin budaya literasi bisa saya lakukan sedikit demi sedikit. Karena dengan menulis saya akan haus untuk membaca. Dengan rajin membaca saya bisa menjadi tenaga pendidik yang bisa menjadi contoh dalam berbudaya literasi.

Sehingga rak buku yang masih kosong bisa terisi, dan terbaca. Kamu tahu kan bahwa kegiatan menulis sangat membutuhkan kegaiatan membaca? 

See You


Seorang guru muda yang akan selalu belajar dari peserta didiknya, karena "Pembelajaran tidak hanya terjadi dari guru ke peserta didik, namun sebaliknya pun demikian".
Terimakasih Sudah Membaca

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

2 kicauan

Write kicauan
Omet
AUTHOR
2 Agustus 2018 pukul 12.29 delete

Raknya yang kegedean apa bukunya yang dikitan?

Reply
avatar
Dicky Renaldy
AUTHOR
11 September 2018 pukul 21.04 delete

Kayaknya gedean tempat bukunya deh bang....

Sebuah pembelaan.

Reply
avatar

Komentar tanpa moderasi tapi saya akan perhatikan setiap komentar.
I Love your comment EmoticonEmoticon